FERRI MEX SIMANUNGKALIT. Manajemen Pemeliharaan dan Pemberian Pakan
Ayam Bibit Pedaging di PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk. unit farm Subang II. Dibimbing oleh NIKEN
ULUPI
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk. unit farm
Subang II, terhitung sejak tanggal 7 Februari sampai 7 Mei 2011. Praktik Kerja
Lapangan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan wawasan
bagi setiap mahasiswa dalam dunia peternakan ayam khususnya ayam bibit
pedaging.
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk. unit farm Subang II mulai dibangun pada bulan
Maret 1997 dengan struktur bangunan closed house system, dengan panjang 120 m dan lebar 12 m. Jumlah
ayam yang dipelihara dalam satu kandang
yakni 9094 ekor betina dan 1345 ekor jantan. Strain ayam yang dipelihara
adalah Lohmann Indian River dengan
kepadatan 5,9 ekor/m2 atau 23,7 kg/m3. Manajemen
pemeliharaan ayam bibit periode starter dan
grower meliputi program pemberian
pakan, pemberian air minum, pencahayaan, penimbangan, penanganan penyakit, dan
performa produksi.
Pada program pemberian pakan,
jenis pakan yang digunakan pada ayam periode starter berkode PAR S LB, dan periode grower PAR G LB, dengan bentuk pakan crumble. Metode pemberian pakan pada periode starter lebih cenderung secara manual sedangkan pada grower menggunakan peralatan otomatis.
Pakan pada minggu pertama diberikan secara full
feed pada ayam, selanjutnya pada waktu berikutnya diberikann secara
dibatasi. Tujuan pembatasan konsumsi pakan adalah untuk mencegah dewasa tubuh
dini yang tidak diimbangi dengan dewasa kelamin ayam, sehingga dapat mengurangi
kualitas dan daya tetas telur ayam bibit.
Konsumsi pakan ayam yang
diberikan pada betina selama periode starter
adalah 12-39 g/ekor/hari, dan 11-52 g/ekor/hari. Sedangkan pada periode grower
sampai minggu ke-10, konsumsi pakan betina
sebesar 44-54 g/ekor/hari, dan jantan 59-71 g/ekor/hari. Air minum yang akan
diberikan dilarutkan 200 g nopstress
dalam 1000 liter air dan 600 g vitamin dalam 1000 l air.
Pencahayaan yang dilakukan menggunakan bola lampu berdaya 5 watt berinsensitas 1 lux untuk ayam periode starter dan bola lampu bersaya 18 watt
berintensitas 30-40 lux pada periode grower. Penimbangan yang dilakukan adalah
penimbangan ayam untuk mengetahui performa bobot badan, penimbangan stok pakan
serta penimbangan sisa pakan pada tiga munggu pertama. Pencegahan penyakit yang
dilakukan di perusahaan berupa sanitasi, medikasi dan vaksinasi,
Performa pemeliharaan ayam bibit dilihat dari angka
konsumsi pakan, bobot badan, konversi pakan, dan deplesi ayam. Konversi ayam tertinggi terdapat pada ayam jantan umur
10 minggu. Konversi pakan yang tinggi disebabkan oleh pada masa itu dilakukan
vaksinasi, penimbangan total serta pemasangan slat yang kurang hati-hati.
Perlakuan tersebut mengakibatkan ayam mengalami stress dan berdampak pada pertambahan bobot badan yang sedikit.
Secara umum, manajemen pemeliharaan khususnya
program pemberian pakan pada ayam bibit sudah cukup baik. Namun setiap perlakuan
pada ayam perlu dilakukan secara
hati-hati agar dampak stress bisa
diminimalkan.
for the next info can contact this blog or send ferrymexsimanungkalit@yahooo.com
for the next info can contact this blog or send ferrymexsimanungkalit@yahooo.com